Jerawat adalah salah satu permasalahan kulit yang kerap kali dianggap sebagai bencana bagi sebagian orang. Terutama jika jerawat justru meradang dan kondisi semakin bertambah di momen-momen penting kita. Namun, setelah jerawat sembuhpun, terkadang kita masih harus berkutat dengan permasalahan lain seperti bekas jerawat yang sulit dihilangkan.

Perlu diketahui bahwa bekas jerawat ini biasanya terjadi akibat adanya reaksi peradangan yang menyebabkan pembuluh darah di dalam tubuh menjadi melebar. Kamu tidak perlu panik karena sebenarnya kondisi ini masih dalam kategori normal dan dapat hilang dengan sendirinya seiring dengan berkurangnya atau membaiknya kondisi peradangan jerawat.

Namun, pembuluh darah yang melebar ini terkadang tidak dapat langsung menghilang meski kondisi jerawat atau peradangan yang terjadi sudah mereda bahkan membaik. Dimana hal inilah yang kemudian menyebabkan area di sekitar jerawat menjadi terlihat kemerahan.

Peradangan jerawat sendiri juga kerap mengakibatkan adanya beberapa kerusakan pada sel-sel keratinosit basal dimana sel-sel ini sendiri merupakan bagian dari struktur kulit manusia. Sehingga pada akhirnya, tubuh akan memproduksi melanin secara berlebihan. 

Lalu apakah itu melanin? Melanin sendiri adalah zat yang dapat memberikan warna pada kulit manusia. Yang apabila dihasilkan secara berlebihan, melanin ini nantinya akan memicu hiperpigmentasi pada kulit. Inilah sebabnya mengapa bekas jerawat biasanya berwarna kecokelatan atau bahkan menghitam.

Kondisi ini biasa dianggap sepele dan seringkali dibiarkan begitu saja. Padahal jika didiamkan, jerawat ini dapat menyebabkan peradangan yang lebih serius. Dan kemungkinan terjadinya kerusakan stuktur jaringan penyokong kulitpun dapat terjadi. Hal inilah yang nantinya menyebabkan proses penyembuhan kulit pada area yang ditumbuhi jerawat dapat terganggu dan kulit akan melengkung ke dalam sehingga menyebabkan adanya bekas luka di kulit.

Selain karena faktor di atas, beberapa kebiasaan ini juga dapat menimbulkan bekas jerawat di wajah. 

Salah satunya adalah kerap kali memencet jerawat padahal kondisi tangan maupun kuku dalam keadaan kotor, dimana kebiasaan yang satu ini nantinya dapat memicu peradangan dan membuat bekas jerawat bisa bertahan lebih lama di kulit.

  • Menghentikkan Pengobatan.

Kebiasaan yang kedua adalah menghentikkan pengobatan jerawat yang terlalu cepat atau terlalu terburu-buru. Dimana seharusnya kamu memberikan jeda waktu untuk obat meredakan peradangan pada jerawat sebelum kamu benar-benar menghentikannya.

  • Terlalu Sering Mencuci Wajah.

Rajin mencuci wajah dipercaya dapat menjaga tetap bersih dan segar. Namun, apabila kamu melakukannya secara berlebihan, kebiasaan ini dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan berisiko menyebabkan peradangan. Apabila kamu mengalami kondisi kulit, pengobatan dengan menggunakan obat jerawat biasanya menjadi tidak terlalu efektif.

  • Terpapar Sinar Matahari Secara Langsung.

Apabila kondisi wajahmu kini sedang berjerawat, ada baiknya kamu menghindari paparan sinar matahari secara langsung untuk beberapa waktu. Selain karena dapat memperparah kondisi jerawat di kulit, juga karena kebiasaan terpapar sinar matahari secara langsung ini dapat menimbulkan risiko hiperpigmentasi kulit. 

Jika kamu merasa bahwa belakangan ini sering melakukan kebiasaan-kebiasaan di atas dan mulai merasa terganggu dengan jerawat maupun bekas jerawat, ada baiknya kamu mulai mengubah kebiasaan tersebut. 

Mulailah rajin membersihkan wajah dengan sabun pembersih yang memang cocok untuk jenis kulitmu dan gunakan tabir surya untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari secara langsung secara terus menerus agar tidak memperparah kondisi jerawat di kulit ya, Metizen. Semoga artikel ini bermanfaat untukmu ya.